Powered by Blogger.

metode mengajar

Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu.Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup.Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab.Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik.Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya.Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas.Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas.Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode menagajar  yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini kami akan memaparkan beberapa Metode Mengajar menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.
Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.

Bab II
Pembahasan
A.    Pengertian Metode
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Ananda Santoso dan A.R. Al Hanif, 2001 : 254), yang dimaksud dengan metode adalah ”Cara yang telah terpikir baik-baik dan teratur untuk mencapai sesuatu maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya)”. Sedangkan yang dimaksud dengan metodik adalah “Pengetahuan tentang metode atau cara mengajar”. Ada lagi kata-kata yang masih berasal dari satu akar, yaitu metodis dan metodologi. Metodis mempunyai arti ”Menurut metode, dengan cara yang teratur”, sedangkan metodologi mempunyai arti ”ilmu tentang metode, ilmu mengajar (mendidik) dan sebagainya”.
Pengertian metode yang menurut penulis paling tepat adalah yang diungkapkan oleh Ignatius Ulihbukit Karo-karo dan kawan-kawan dalam bukunya yang berjudul Suatu Pengantar Kedalam Metodologi Pengajaran (1975 : 7). Dalam buku itu dinyatakan bahwa : “Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Metha berarti melalui atau melewati, sedangkan hodos berarti jalan atau cara. Dengan demikian metoda berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu”.[1]
B.     Pengertian Mengajar    
Di dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Ananda Santoso dan A.R. Al Hanif, 2001 : 15), mengajar berasal dari kata ajar yang mempunyai arti “Guru, sesuatu kepandaian yang diajarkan”. Sedangkan menurut Ignatius Ulihbukit Karo-karo dan kawan-kawan (1975 : 8), yang dimaksud dengan mengajar adalah ”Menyajikan bahan pelajaran atau proses menyajikan bahan pelajaran”.

Pengertian Metode Mengajar
Menurut Nunung Sriwidianingsih dalam diktat yang berjudul Startegi Belajar Mengajar(2005 : 26) yang dimaksud dengan metode mengajar mempunyai pengertian : “Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar/menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individu/kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan”.
Dengan demikian dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode mengajar secara praktis adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan dari proses menyajikan bahan pelajaran.
D.    Macam-Macam Metode Mengajar
1.      Metode  Ceramah
Metode Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas.Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa cara sebagi metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran.[2]
Kalau kita teliti lebih lanjut, sebenarnya alasan-alasan tersebut di atas tidaklah sama sekali salah, tatapi juga tidak sama sekali benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga ia dapat menetapkan bilamanakah metode ceramah sewajamya digunakan, dan bilakah sebaiknya dipakai metode lain. Tidak jarang guru menunjukkan kelernahannya, karena ia hanya mengenal satu atau dua macam metode saja dan karenanya ia selalu saja menggunakan metode ceramah untuk segala macam situasi. Kelemahan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa metode ceramab dikritik orang, dan sering dirangkaikan dengan sifat verbalistis (kata-kata tetapi tidak mengerti artinya).

Ø  Kelebihan dan kelemahan metode ceramah :
·         Kelebihan : 
-       Guru menguasai arah pembicaraan seluruh kelas:
Kalau kelas sedang berdiskusi, sangatlah mungkin bahwa seorang siswa mengajukan pendapat yang berbeda dengan anggota kelompok yang lain, hal ini dapat mempengaruhi suasana dan diskusi jadi berkepanjangan bahkan sering menyimpang dari pokok bahasan. Tetapi pada metode ceramah hanya guru yang berbicara, maka ia dapat menentukan sendiri arah pembicaraan.
-       Organisasi kelas sederhana:
Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi guru adalah buku catatannya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam hal pengaturan kelas, jika dibandingkan dengan metode demonstrasi dimana guru harus mengatur alat-alat. Atau dibandingkan dengan kerja kelompok, dimana guru harus membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas.
·         Kelemahan :
-       Guru tak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang guru beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun siswa memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes.

-       Kata-kata yang diucapkan guru, ditafsirkan lain oleh siswa. Dapat terjadi bahwa siswa memberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh guru. Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk setiap kata tertentu. Kata-kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaannya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya: kata modul, bagi siswa SLTP Terbuka dan mahaiswa UT diartikan sebagai salah satu bentuk bahan belajar yang berwujud buku materi pokok. Sedangkan bagi para astronout, modul diartikan sebagai salah satu komponen dari pesawat luar angkasa.
Itulah sebabnya maka setiap anak harus membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hidupnya sehari-hari. Selama ada persamaan pendapat antara pembicara dengan pendengar, maksud pembicaraan akan dimengerti oleh pendengar. Kalau guru menggunakan kata-kata abstrak seperti “keadilan”, “kepribadian”, “kesusilaan”, mungkin bagi setiap siswa tidak sama pengertiannya, atau sangat kabur mengartikan kata-kata itu. Lebih-lebih lagi bila kata-kata itu dirangkaikan dalam kalimat, akan semakin banyak kemungkinan salah tafsir dari pembicaraan guru. Itulah sebabnya mengapa sering terjadi siswa sama sekali tidak memperoleh pengertian apapun dari pembicaraan guru. Oleh karena itu bila guru ingin menjelaskan sesuatu yang kiranya masih asing bagi siswa, guru dapat menyertakan peragaan dalam caramahnya.Peragaan tersebut dapat berbentuk benda yang sesungguhnya, model-model dari benda, menggambarkan dengan bagan atau diagram di papan tulis.[3]
2.     Metode Tanya Jawab
Dalam menggunakan metode mengajar, tidak hanya guru saja yang senaantiasa berbicara seperti halnya dengan metode seramah, melainkan mencakup pertanyaan-pertanyaan dan penyumbangan ide-ide dari pihak siswa.
Perbedaan pokok diantara metode tanya-jawab dengan metode diskusi terletak pada:
-       Corak pertanyaan yang diajukan guru.
-       Sifat pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa. Pada hakekatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan, dalam hal lain guru juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran siswa. Melalui metode tanya-jawab guru ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual.
Sebaliknya dengan metode diskusi, guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berbeda sifatnya.Di sini guru merangsang siswa untuk menggunakan fakta-fakta yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan.Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai jawaban yang tepat dan tunggal, melainkan lebih dari sebuah jawaban.

Dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa metode tanya jawab mempunyai hubungan dengan metode apakah yang sedang dipakai guru metode ini sering sukar dibedakan, tujuan dan teknik masing-masing cukup mempunyai perbedaan yang besar sehingga dalam uraian ini seyogianya dibedakan.
Metode tanya-jawab digunakan dengan maksud :
-       Melanjutkan (meninjau) pelajaran yang lalu
-       Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama siswa
-       Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.
Ø  Kelebihan dan kelemahan metode tanya-jawab :
·         Kelebihan :
-       Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja
-       Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa
-       Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
·         Kelemahannya :
-       Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
-       Mernbutuhkan waktu lebih banyak.
3.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompleksnya masalah tersebut, sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja, melainkan harus menggunakan segala pengetahuan yang kita miliki untuk mencari pemecahan yang terbaik.Ada kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban yang benar sehingga kita harus menemukan jawaban yang paling tepat diantara sekian banyak jawaban tersebut.
Kecakapan untuk rnemecahkan masalah tersebut dapat dipelajari.Untuk itu siswa harus dilatih sejak kecil.Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama.Dalarn hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak membeni kemungkinan pemecahan terbaik.Selain membeni kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis, kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari keputusan keputusan atas dasar persetujuan bersama.Bagi anak-anak, latihan untuk peranan kepemimpinan serta peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.
Ø  Kebaikan dan kelemahan metode diskusi :
·         Kebaikan :
-       Siswa belajar bermusyawarah
-       Siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetabuan masing-masing.
-       Belajar menghargai pendapat orang lain.
-       Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
·         Kekurangan/kelemahan :
-       Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.
-       Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
-       Membutuhkan waktu cukup banyak.
4.      Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu.Sebagai metode mengajar, kerja kelompok dapat dipakai untuk mencapai barmacam macam tujuan pengajaran. Pelaksanaannya tergantung pada beberapa fäktor misalnya tujuan khusus yang akan dicapai, umur, kemampuan siswa, serta fasilitas pengajaran di dalam keIas.[4]

Ø  Kelebihan dan kelemahan kerja kelompok
·         Kelebihan :
-       Dapat memupuk nasa kenjasama.
-       Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.
-       Adanya persaingan yang sebat.
·         Kelemahan :
-       Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
-       Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang.
5.      Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi.
Metode demonstrasi merupakan suatu metode mengajar di mana seorang guru, orang luar atau manusia sumber yang sengaja diminta atau siswa menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana cara membuat peta timbul, bagaimana cara menggunakan kamera dengan hasil yang baik, dan sebagainya. Sedangkan metode eksperimen ialah suatu metode mengajar di mana guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu. Misalnya, karena ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-cara yang lebih baik, mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada suatu benda, ingin mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya.[5]
Dari kedua batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah eksperimen dapat juga dijadikan demonstrasi. Misalnya guru dengan beberapa orang siswa mengadakan eksperimen mengenai pengaruh tekanan udara terhadap sebuab kaleng minyak tanah yang kosong, yang sudab dipanasi lebib dulu, kemudian ditutup rapat-rapat dan segera disiram air dingin. Para siswa melihat peristiwa itu sebagai demonstrasi.Dalarn hal ini eksperimen dapat dirangkaikan dengan demonstrasi.Metode ini sering juga disebut metode ilmiah, sebab metode inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis.

Ø  Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi
·         Kelebihan:
-       Perhatian siswa dapat dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh guru dapat diartikan seperlunya.
-       Siswa ikut serta aktif bila dernonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksperimen.
-       Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya siswa hendak mencoba menpelajari suatu proses dari buku bacaan.
-       Beberapa persoalan yang belum dirnengerti ditanyakan langsung saat proses itu ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas.
·         Kelemahan:
-       Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta, misalnya alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.
-       Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan siswa. menjadi lupa, dan pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman bagi siswa.
Ø  Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen
·         Kelebihan:
-       Siswa aktif mengalami sendiri.
-       Siswa dapat membuktikan teori-teori yang pernah diterirna.
-       Mendapatkan kesempatan melakukan langkah-langkah berpikir iImiah.
·         Kelemahan:
-       Akan kurang berhasil apabila alat-alat yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan siswa.
-       Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan bila siswa belum cukup pengalarnan.
-       Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang sehingga tidak praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan lagi bila untuk dapat melanjutkan pelajaran menunggu basil eksperimen tersebut.

Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta dan sebagainya.
Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru, Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia.Cara yang paling baik untuk memahami nilai sosiodrama adalah Mengalami sendiri sosiodrama, mengikuti penuturan terjadinya sosiodrama dan mengikuti langkah-langkah guru pada saat memimpin sosiodrama.Guru memberi kesempatan kepada para pendengar (siswa lain) untuk memberikan pendapat atau mencari pemecahan dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan.[6]
Dalam diskusi kemungkinan terjadi diskusi yang seru karena adanya perbedaan pendapat.Timbul pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenamya mereka juga berani berkata demikian? Sampai dimanakah manusia dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang sama apabila dalam situasi yang menekan. Permainan peranan ini menimbulkan sejumlah masalah yang perlu dicamkan oleh para siswa.Perasaan mereka dapat diperkuat oleh pengalaman yang realistis itu.
Bila metode inl dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode cara ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi. (2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya. (3) Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.
Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah langkah dalam metode ini.
Ø  Kelebihan dan kelemahan metode sosiodrama
·         Kelebihan:
-       Mengembangkan kreativitas siswa (dengan peran yang dimainkan siswa dapat berfantasi)
-       Memupuk kerjasama antara siswa.
-       Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.
-       Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
-       Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.
-       Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalarn waktu singkat.
·         Kelemahan:
-       Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak tercapai.
-       Pendengar (siswa yang tak berperan) sening mentertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana.

7.      Metode Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi
Metode ini mengandung tiga unsur ialah: Pemberian tugas, Belajar, Resitasi.Tugas, merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan.Pemberian tugas sebagai suatu metode mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.Dengan pemberian tugas tersebut siswa belajar, mengerjakan tugas.Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh suatu hasil ialah perubahan tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


Tahap terakhir dan pemberian tugas ini adalah resitasi yang berarti melaporkan atau menyajikan kembali tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari.Jadi metode pembenian tugas belajar dan resitasi atau biasanya disingkat metode resitasi merupakan suatu metode mengajar dimana guru membenkan suatu tugas, kemudian siswa harus mempertanggung jawabkan hasil tugas tersebut. Resitasi sering disamakan dengan "home work" (pekerjaan rumah),
Padahal sebenarnya berbeda.Pekerjaan rumah (PR) mempunyai pengertian yang lebih khusus, ialah tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dikerjakan siswa di rumah.Sedangkan resitasi, tugas yang diberikan oleh guru tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat dikerjakan di perpustakaan, laboratonium, atau ditempat-tempat lain yang ada hubungannya dengan tugas/pelajaran yang diberikan.Jadi resitasi lebih luas daripada home-work. Akan tetapi keduanya mempunyai kesamaan ialah:
-       Mempunyai unsur tugas.
-       Dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan hasilnya.
-       Mempunyai unsur didaktis pedagogis.
Ø  Kelebihan dan kelemahan
·         Kelebihan :
-       Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak.
-       Memupuk rasa tanggung jawab.
-       Memperkuat motivasi belajar.
-       Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga.
-       Mengembangkan keberanian berinisiatif.
·         Kelemahan :
-       Memerlukan pengawasan yang ketat, baik oleh guru maupun orang tua.
-       Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas bantuan orang lain.
-       Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.
-       Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang kurang teratur.
-       Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.


8.      Metode Drill (Latihan)
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.[7]
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama.Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja
Drill wajar digunakan untuk :
-       Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya).
-       Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
-       Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.

9.      Metode karyawisata
          Metode karyawisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak para siswa keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada kaitannya dengan pokok bahasannya.

-       Keunggulan Metode Karyawisata
1.      Dapat memberikan kepuasan terhadap keinginan anak-anak dengan menyaksikan kenyataan, keindahan alam, dan sebagainya,
2.      Dapat menambah pengalaman pada siswa, dan guru mempunyai kesempatan yang baik untuk menerangkan suatu objek dengan jelas,
3.      Melatih sikap siswa lebih terbuka, objektif, dan luas pandangan mereka.

-       Kelemahan metode karyawisata
1.      Metode ini akan gagal bila mana menemui objek yang kurang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,
2.      Waktu yang tersedia tidak mencukupi dan menyita waktu pelajaran,
3.      Karyawisata membutuhkan biaya transportasi dan akomodasi yang besar sehingga menjadi beban siswa dan guru iti sendiri.

10.  Metode Sistem beregu
         Metode sistem beregu ini merupakan gagasan baru yang berkembang sebagai salah satu minofasi metode mengajar dan juga dikenal dengan Team Teaching. Team Teaching ialah suatu sistem mengajar yang dilakukan oleh dua orang guru atau lebih dalam mengajar sejumlah siswa yang mempunyai perbedaan minat, kemampuan, atau tingkat kelas. Tujuan metode ini adalah pemberian bantuan kepada para siswa dan juga kepada pengajar. Para pengajar dibantu pula dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam bentuk team mengajar tersebut.

-       Keunggulan metode Sistem Beregu
1.      Setiap anggota regu memiliki pengertian dan pandangan yang sama dan searah,
2.      Anggota regu akan dapat tugas yang sesuai dengan kemampuannya,
3.      Adanya pembagian tugas, memungkinkan bagi anggotanya untuk mendapatkan waktu yang senggang dan dimaanfaatkan untuk pembinaan siswa lainnya,
4.      Sistem pengajaran dapat melakukan diskusi dan bertukar fikiran atau pengalaman

-       Kelemahan Metode Sistem beregu
1.      Sukar  membentuk team yang kompak, kadang-kadang didominasi oleh guru-guru yang cakap saja dan hal ini sukar untuk dihilangkan,
2.      Sangat rumit untuk mengatur organisasi kelas yang lebih fleksibel,
3.      Team dapat merugikan siswa bilamana hanya didasarkan atas pertimbangan ekonomis. Sebagai contoh: menggabungkan kelas yang satu dengan yang lainnya dengan maksud agar menghemat waktu giliran mengajar, dan sebagainya.[8]

Bab III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari uarain di atas maka pemakalah menarik kesimpulan sebagai berikut:
Metode mengajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan dari proses menyajikan bahan pelajaran. Adapun macam-macam metode mengajar terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1.      Metode Ceramah
2.      Metode Tanya jawab
3.      Metode Diskusi
4.      Metode Kerja Kelompok
5.      Metode Demonstrasi dan Eksperimen
6.      Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
7.      Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
8.      Metode Drill (Latihan)
9.      Metode Karyawisata
10.  Metode sistem Beregu



 

0 comments:

Post a Comment

 
2012 lapak imel | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code